Disusun oleh www.alamtani.com
Saat ini banyak berkembang cara pemijahan ikan lele, mulai dari
cara alami hingga cara intensif. Hampir semua metode bisa dilakukan sendiri
oleh para pembudidaya. Cara pemijahan ikan lele secara alami dilakukan dengan
melepaskan ikan lele berpasangan dalam kolam yang telah dipersiapkan. Ikan lele
yang siap kawin akan melakukan pembuahan dengan sendiri.
Sedangkan, cara pemijahan ikan lele intensif dilakukan dengan
penyuntikan hormon, penyuntikan hipofisa, hingga pembuahan in vitro atau
pembuahan dalam tabung reaksi yang dilakukan oleh manusia. Berikut beberapa
metode pemijahan ikan lele yang bisa dilakukan para pembudidaya secara mandiri.
Pemijahan ikan lele secara alami
Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami adalah
dengan memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Pilih sepasang
ikan lele yang memiliki bobot seimbang, tujuannya agar salah satu induk tidak
ketakutan terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pemijahan.
Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih
dahulu kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah panjang
2-3 meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat
dari semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil pembuahan.
Sebelumnya kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam
30-40 cm. Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih.
Pasang kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan
bambu seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam
tidak mengapung di atas permukaan air. Kakaban berfungsi agar telur hasil
pemijahan tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh
mungkin agar tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan
lele harus kaya oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan.
Atau, apabila tersedia sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar.
Atur debit air sebanyak 2-3 liter per detik.
Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan
adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga
pukul 05.00. Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk
mencegah induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses
pemijahan sudah selesai. Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil
dibuahi berwarna transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam
pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan,
karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur
yang telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan
ataupun di tempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama
proses penetasan suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu
distabilkan pada kisaran 28-29oC.
Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi
larva. Setelah itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk
mencegah tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian
makanan tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.
Pemijahan dengan penyuntikan hipofisa
Pada dasarnya pemijahan ikan lele dengan penyuntikan hipofisa
sama dengan pemijahan cara alami. Baik dari kesiapan induk, kondisi kolam
maupun penanganannya. Perbedaannya terletak pada proses penyuntikan hipofisa
pada induk ikan sebelum proses pemijahan dilakukan. Proses penyuntikan
dilakukan baik terhadap induk jantan maupun betina. Fungsi penyuntikan hipofisa
untuk merangsang pertumbuhan dan pematangan sel telur. Sehingga hasil yang
diperoleh akan lebih maksimal dibandingkan dengan pemijahan ikan lele secara
alami.
Kelenjar hipofisa didapatkan dari ikan donor, bisa ikan lele
atau ikan mas yang telah dewasa. Usahakan ikan donor memiliki bobot yang setara
dengan bobot induk. Misalnya, untuk induk dengan bobot 750 gram carilah ikan
donor dengan bobot yang sama. Hal ini untuk memastikan induk ikan memperoleh
dosis hipofisa yang tepat.
Cara mendapatkan kelenjar hipofisa adalah dengan membelah kepala
ikan. Berikut cara untuk mendapatkan kelenjar hipofisa dari ikan lele.
Peralatan yang dibutuhkan adalah pisau, tang penjepit, pinset, gelas atau
tabung reaksi, gelas penggerus dan suntikan. Sebagai catatan, semua peralatan
yang digunakan harus bersih lebih bagus lagi kalau steril dan tangan harus
dalam keadaan bersih.
§ Pertama-tama potonglah ikan pada bagian
pangkal kepala (misalnya, leher pada manusia) dengan pisau yang bersih.
§ Letakkan mulut ikan lele mengarah keatas, buka
mulut ikan lele lalu belah bukaan mulut dengan pisau secara melintang sehingga
kepala ikan terbelah menjadi bagian atas dan bawah. Ambil bagian atas dan
bersihkan dari darah.
§ Buang tulang penutup hipofisa dengan tang
penjepit, angkat kelenjar hipofisa. Kelenjar berbentuk butiran berwarna putih.
§ Gerus kelenjar hipofisa dengan gelas
penggerus, encerkan dengan air aquadestilata sebanyak 2 ml.
§ Pindahkan hipofisa yang sudah dicampur air
pada tabung, kocok selama 2-3 menit. Setelah itu biarkan selama 5 menit. Cairan
akan memisah, bagian bawah berupa endapan dan lapisan atas cairan jernih.
§ Ambil bagian cairan jernih dengan jarum
suntik. Hipofisa siap disuntikkan pada induk pemijahan ikan lele.
Penyuntikan pada induk ikan lele dilakukan pada bagian punggung.
Caranya, ambil indukan tutup kepalanya dengan kain basah. Suntik pada otot
punggung dengan kemiringan 30o-60o dari arah
ekor sedalam 1,5-2,5 cm. Suntik secara perlahan, setelah semua cairan
habis cabut jarum suntik lalu urut otot punggung agar cairan menyebar merata.
Masukan induk jantan dan betina yang sudah disuntik kedalam
kolam pemijahan. Selanjutnya proses pemijahan ikan lele dengan penyuntikan sama
dengan proses pemijahan alami.
Pemijahan dengan penyuntikan hormon perangsang
Contoh ovaprim yang
dijual bebas
Metode lain pemijahan ikan lele dengan cara penyuntikan adalah
dengan menyuntikan hormon perangsang. Penyuntikan dengan hormon perangsang
lebih praktis dilakukan karena tidak memerlukan ikan donor dan tidak ada resiko
kegagalan dalam mengekstrak hipofisa. Hormon untuk penyuntikan yang banyak
dijual antara lain ovaprim danChorulon. Hormon akan
mempengaruhi kelenjar hipofisa yang berfungsi merangsang pertumbuhan dan
pematangan sel telur.
Sama seperti metode lainnya, kondisi calon induk ikan lele harus
sudah matang gonad. Induk yang disuntik adalah jantan dan betina. Dosis
penyuntikan dengan hormon perangsang ovaprim adalah 0,3-0,5 ml
per kg bobot induk atau sesuaikan dengan petunjuk pemakaian. Sebelum
disuntikan, hormon perangsang seperti ovaprim harus diencerkan dengan
akuadestilata 3 kali lipatnya.
Proses penyuntikan dengan hormon perangsang sama dengan proses
penyuntikan dengan kelenjar hipofisa. Dan, proses pemijahannya sama dengan
pemijahan ikan lele secara alami.
Pemijahan ikan lele in vitro
Pemijahan ikan lele secara in vitro adalah proses pemijahan
dimana pembuahan dilakukan oleh manusia dalam sebuah tabung atau wadah. Cara
ini menuntut tingkat keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Berbeda dengan
ketiga cara di atas, dalam pemijahan ikan lele secara in vitro induk ikan
jantan dibunuh dan diambil spermanya. Sementara induk ikan betina disuntik
terlebih dahulu, kemudian diurut bagian perutnya agar sel telurnya keluar.
Penyuntikan bisa dengan menggunakan kelenjar hipofisa ataupun hormon
perangsang.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pemijahan ikan lele
in vitro antara lain mangkung plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau,
gunting, pinset, suntikan, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus). Wadah
penetasan telur bisa memakai akuarium, fiberglass, atau bak terpal plastik.
Kondisi dan kualitas air sama dengan ketiga cara sebelumnya. Semua peralatan
harus dalam keadaan bersih, lebih baik lagi steril. Berikut langkah-langkah
metode pemijahan in vitro:
§ Siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah
perut secara membujur. Kantong sperma berbentuk pipih memanjang berwarna putih.
Angkat kantong sperma, keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan
gunting, tampung dalam mangkuk.
§ Siapkan induk betina yang sudah disuntik 8-10
jam sebelumnya. Keluarkan sel telur dengan cara mengurut perut induk lele ke
arah kelaminnya. Sel telur akan keluar lewat lubang kelamin, lalu tampung
dengan mangkuk.
§ Campurkan sel telur dengan sperma dalam
mangkuk sedikit demi sedikit. Aduk perlahan dengan bulu ayam. Encerkan campuran
dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata.
§ Masukan campuran sel telur dan sperma kedalam
kolam penetasan. Tebarkan dengan bulu ayam.
§
Lakukan pengayaan
oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. Aerotor jangan terlalu kencang sehingga
menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil. Selanjutnya jaga kondisi
kolam penetasan seperti ketiga metode di atas hingga larva menetas.
No comments:
Post a Comment