Disusun oleh Putro S.
Kurniawan (www.alamtani.com)
Ternak bebek saat ini semakin populer. Permintaan terhadap
daging bebek terus bertambah. Dahulu peternak bebek lebih memfokuskan pada
produksi telur, sedangkan daging hanya sebagai produk samping. Daging bebek
dipanen setelah masa produktifitas bertelurnya habis. Sekarang banyak ternak
bebek yang berorientasi pada daging.
Masyarakat umum biasanya menganggap sama antara itik dan bebek.
Padahal sebenarnya terdapat sedikit perbedaan antara itik dengan bebek. Itik
memiliki ciri tubuh lebih ramping, berjalan tegak, tubuhnya menyerupai botol
dan gerakannya lincah. Sedangkan bebek tubuhnya lebih lebar, berjalan
horizontal dan gerakannya lamban. Namun dalam ulasan kali ini, kita tidak
membedakan antara itik dan bebek, mengingat secara umum proses budidayanya
relatif sama.
Dewasa ini sudah tersedia bebek khusus pedaging dan bebek petelur.
Namun pada kenyataannya peternak di Indonesia membudidayakan bebek untuk
diambil keduanya, baik telur maupun dagingnya. Tidak seperti ternak ayam yang
sudah sangat spesifik dan tidak bisa disamakan antara budidaya ayam petelur
dengan ayam pedaging.
Mengenal jenis-jenis bebek
§ Bebek Jawa
bebek jawa adalah bebek lokal asi Indonesia. bebek ini banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Sebagai bebek lokal, bebek jawa cukup produktif dalam menghasilkan telur. Dalam setahun bebek ini mampu bertelur 250-300 butir. bebek mulai bisa bertelur pada umur 5-6 bulan, dan tetap produktif hingga umur 2 tahun.
bebek jawa adalah bebek lokal asi Indonesia. bebek ini banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Sebagai bebek lokal, bebek jawa cukup produktif dalam menghasilkan telur. Dalam setahun bebek ini mampu bertelur 250-300 butir. bebek mulai bisa bertelur pada umur 5-6 bulan, dan tetap produktif hingga umur 2 tahun.
§ Bebek Kalimantan
bebek Kalimantan atau dikenal juga dengan nama alabio merupakan salah satu jenis bebek yang banyak dibudidayakan. Sebenarnya ada jenis bebek kalimantan lain yakni bebek nunukan. Namun tidak begitu populer dibanding bebek alabio. bebek Alabio ukuran tubuhnya lebih besar dibanding bebek jawa. bebek betina berwarna kuning keabu-abuan. Ujung bulu di bagian sayap, dada, leher dan kepala berwarna hitam. bebek Alibio jantan sekujur tubuhnya berwarna abu-abu kehitaman. Telur bebek alibio lebih besar dibanding bebek Jawa. Kemampuan bertelur bebek ini berkisar 150-225 butir per tahun.
bebek Kalimantan atau dikenal juga dengan nama alabio merupakan salah satu jenis bebek yang banyak dibudidayakan. Sebenarnya ada jenis bebek kalimantan lain yakni bebek nunukan. Namun tidak begitu populer dibanding bebek alabio. bebek Alabio ukuran tubuhnya lebih besar dibanding bebek jawa. bebek betina berwarna kuning keabu-abuan. Ujung bulu di bagian sayap, dada, leher dan kepala berwarna hitam. bebek Alibio jantan sekujur tubuhnya berwarna abu-abu kehitaman. Telur bebek alibio lebih besar dibanding bebek Jawa. Kemampuan bertelur bebek ini berkisar 150-225 butir per tahun.
§ Bebek Bali
Sesuai namanya bebek ini berasal dari Bali. Konon awalnya berupa
bebek liar yang didomestikasi petani setempat untuk dijinakan. bebek bali
memiliki warna tubuh yang beragam. Kemampuan bertelurnya lebih sedikit
dibanding bebek jawa dan bebek alabio, sekitar 140-145 butir per tahun. bebek
bali baru bisa bertelur dengan normal setelah berumur 23-24 minggu.
§ Indian Runner
bebek indian runner berasal dari Belanda dan Belgia. bebek jenis
ini cocok dibudidayakan di ikilm Indonesia. Bahkan banyak yang menganggap
sebagai bebek asli Indonesia. Bentuk tubuh bebek indian runner mirip dengan
bebek jawa, ramping dan berjalan tegak seperti botol. Warna tubuhnya
kecoklatan. Produksi telurnya 150-250/musim.
§ Bebek pedaging
Disamping jenis-jenis bebek di atas, terdapat bebek berbagai
jenis bebek pedaging. Atau biasa juga disebut bebek, yakni bebek peking, bebek
aylesbury dan bebek muscovi.
Persiapan kandang bebek
Ternak bebek bisa dilakukan dengan metode penggembalaan atau
metode kandang. Di tengah semakin sulitnya lahan penggembalaan, kini para
peternak banyak yang beralih ke sistem kandang. Telah banyak peternak yang
membuktikan dengan sistem kandang, budidaya bebek tetap produktif bertelur.
Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha ternak bebek.
a. Metode budidaya
Seperti sudah disinggung sebelumnya, terdapat dua metode ternak
bebek yakni metode penggembalaan dan metode kandang. Kedua metode tersebut
memilik plus minusnya sendiri-sendiri. Metode penggembalaan banyak dipakai oleh
para peternak tradisional, contohnya para peternak di daerah pantai utara Jawa.
Dengan sistem penggembalaan pengeluaran untuk pakan bisa lebih
hemat. Bebek mencari sendiri pakan yang ada di alam, seperti tumbuh-tumbuhan,
cacing dan lain sebagainya. Biasanya kualitas telur yang dihasilkan dengan
sistem penggembalaan lebih baik, warna kuning telurnya sempurna. Bila diolah
menjadi telur asin sangat baik.
Hanya saja metode ini belum tentu bisa diaplikasikan di semua
tempat. Mengingat semakin terbatasnya lahan dan tenaga kerja penggembala yang
sulit didapat, metode ini semakin tidak populer. Di sisi lain, metode budidaya
dengan kandang sudah semakin maju. Beberapa praktek ternak bebek dalam kandang
menunjukkan produktivitas yang tidak kalah baik. Kualitas telur yang dihasilkan
bisa dikontrol dengan pemberian pakan yang tepat. Terdapat beberapa tipe
kandang untuk ternak bebek, berikut penjelasannya:
§ Kandang tipe pekarangan. Tipe kandang ini
berupa pekarangan yang sekelilingnya di pagari. Bebek beraktivitas seperti
makan, minum, berenang dalam lingkungan tersebut. Kandang ini bersifat terbuka,
namun disediakan kandang untuk berteduh. Bila malam tiba atau hujan, bebek bisa
masuk untuk berteduh ke dalam kandang.
§ Kandang terkurung atau tipe postal. Berupa
sebuah bangunan besar yang mimiliki atap dan dinding. Dinding biasanya terbuat
dari kisi-kisi bambu. Bebek dibiarkan berkeliaran dalam lingkungan kandang.
Dalam kandang ditempatkan berbagai fasilitas seperti tempat pakan, minum atau
kalau memungkinkan kolam berenang. Dasar kandang bisa berupa tanah atau semen
yang ditaburi sekam padi.
§ Kandang tipe baterai. Dalam kandang ini 1-2
bebek ditempatkan dalam kotak yang terpisah. Biasanya dibuat dari kisi-kisi
bambu, seperti pada budidaya ayam petelur intensif. Kandang tipe baterei bisa
ditempatkan di dalam atau luar ruangan. Dengan tipe kandang baterai, tidak
disediakan kolam untuk berenang.
b. Memilih tipe kandang
Tipe kandang seperti apa yang cocok untuk saya? mungkin itu
pertanyaan yang ada di benak pembaca. Pemilihan tipe kandang sangat terkait
dengan ketersediaan sumber daya seperti, lokasi, luas lahan, tenaga kerja dan
modal. Berikut hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih tipe kandang.
§ Bila lahan yang tersedia cukup luas bisa
dipertimbangkan kandang tipe pekarangan. Kandang ini memerlukan lahan yang
luas, tetapi investasi untuk pembuatan kandang bisa ditekan karena aktivitas
bebek akan dihabiskan di pekarangan. Kandang pekarangan cocok diterapkan pada
terak bebek semi intensif.
§ Bila lahan yang tersedia terbatas, bisa
dipertimbangkan tipe kandang terkurung atau tipe baterai. Kandang tipe ini
relatif tidak memerlukan lahan luas, namun biaya pembuatan kandangnya cukup
besar. Kandang tipe ini cocok untuk budidaya intensif.
§ Pertimbangkan pula tujuan ternak bebek. Bila
fokus pada produksi telur dan daging, sistem tekurung dan baterai bisa
digunakan. Tetapi bila bertujuan untuk pembibitan/reproduksi, sebaiknya
pertimbangkan tipe pekarangan atau kandang terkurung, dimana di dalamnya
disediakan fasilitas kolam untuk berenang.
Memilih bibit bebek
Untuk hasil ternak bebek yang maksimal, sebaiknya muai dengan
memilih bibit yang baik. Ada tiga cara untuk mendapatkan bibit bebek, yakni:
§ Membeli telur tetas dari induk bebek yang terbukti
kualitasnya. Telur ditetaskan sendiri dengan inkubator.
§ Memproduksi sendiri telur dengan mengawinkan
indukan jantan dan betina. Hal ini bisa dilakukan bila kita memiliki bibit yang
berkualitas, dan juga memiliki fasilitas pembibitan sendiri.
§ Membeli Day Old Duck (DOD) dari toko
peternakan atau peternak lain.
Pakan ternak bebek
Ternal bebek baik untuk tujuan peterlur atau pedaging perlu
pakan yang berkualitas. Pada bebek petelur, kualitas telur yang dihasilkan
tergantung dengan jenis pakan yang diberikan. Berikut ini jenis-jenis pakan
bebek.
a. Jenis pakan
Terdapat dua jenis pakan ternak bebek, yakni pakan alami dan
pakan konsentrat (pabrikan). Pakan alami bisa berupa keong dan kepaa udang.
Sedangkan pakan konsentrat dapat di beli dipabrik, atau untuk menghemat bisa
diramu sendiri.
Bila kita membeli pakan dari pabrik, setidaknya terdapat tiga
jenis pakan untuk masing-masing fase pertumbuhan. Fase awal diperuntukan bagi
bebek berumur 0-8 minggu, fase grower untuk umur 8-18 minggu dan fase layer
umur 18-27 minggu. Pakan fase awal setidaknya memiliki kandungan protein
20-22%, fase grower 17-19% dan fase layer 15-17%.
Pakan konsentrat bisa
diramu dari berabagi bahan. Syaratnya ramuan tersebut memenuhi kandungan
protein minimal dan cocok untuk pakan unggas. Berikut salah satu contoh pakan
konsentrat yang diramu sendiri.
Bahan
baku
|
Awal (%)
|
Grower
(%)
|
Layer
(%)
|
Jagung giling
|
25
|
20
|
15
|
Dedak halus
|
40
|
50
|
60
|
Ubi kayu
|
5
|
5
|
5
|
Tepung ikan
|
20
|
15
|
10
|
Bungkil kelapa
|
5
|
5
|
5
|
Bungkil kedelai
|
5
|
5
|
5
|
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.
b. Cara pemberian pakan
Cara memberikan pakan
pada bebek yang baru netas hingga berumur 21 hari sebaiknya disajikan dalam
baki pakan (tray feeder). Sedangkan untuk bebek di atas 21 hari bisa disebar
dilantai dan diberikan secara terus menerus. Demikian juga dengan pembrian air minum,
untuk anak bebek 0-7 hari sebaiknya tambahkan vitamin pad air minum.
Selanjutnya air minum disediakan dalam wadah khsus di dalam kandang secara
terus menerus. Berikut ini tabel jumlah pakan ternak bebek:
Umur
(minggu)
|
Jumlah
(gram)
|
Umur
(minggu)
|
Jumlah
(gram)
|
1
|
15
|
12
|
76
|
2
|
30
|
13
|
76
|
3
|
40
|
14
|
70
|
4
|
60
|
15
|
70
|
5
|
65
|
16
|
80
|
6
|
70
|
17
|
80
|
7
|
70
|
18
|
85
|
8
|
72
|
19
|
90
|
9
|
74
|
20
|
90
|
10
|
74
|
21
|
90
|
11
|
75
|
22
|
100
|
Sumber: Cahyo Saparinto (2013), Grow your own animal farm.
Referensi
1.
Cahyo Saparinto. 2013.
Grow your own animal farm. Lily Publisher, Yogyakarta.
2.
M Rasyaf. 1993.
Beternak bebek komersial. Kanisius, Yogyakarta.
3.
Bambang Suharno dan
Khairul Amri. 1998. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya,
Jakarta.
No comments:
Post a Comment