Disusun oleh www.alamtani.com
Di
habitat aslinya, ikan mas memijah di awal musim hujan. Proses pemijahan ikan
mas dirangsang oleh bau tanah kering yang tersiram air hujan. Dalam budidaya
pembenihan, ikan mas bisa dipijahkan sepanjang tahun tidak mengenal musim.
Kali
ini alamtani akan mengulas hal-hal yang harus disiapkan sebelum melakukan
pemijahan ikan mas, meliputi ciri indukan matang gonad, penyiapan kolam
pemijahan, proses pemijahan dan penetasan telur. Sedangkan untuk cara memilih
dan memelihara calon indukan ikan mas serta merawat benih hasil pemijahan,
silahkan baca budidaya pembenihan ikan mas.
Ciri indukan matang gonad
Indukan
betina dan jantan harus dipelihara di kolam terpisah sebelum dipijahkan.
Pemeliharaan dilakukan hingga indukan memasuki masa matang gonad. Indukan
matang gonad adalah indukan ikan yang telah masuk masa subur dan siap untuk
melakukan pembuahan.
Secara
umum indukan ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun
dengan bobot tubuh 2-3 kg. Sedangkan untuk ikan mas jantan lebih cepat memasuki
masa matang gonad, yaitu pada umur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.
Ciri-ciri
indukan ikan mas betina matang gonad:
§ Perut bagian bawah lunak, bentuknya buncit dan membulat.
§ Alat genital kemerahan dan mengembang agak terbuka.
§ Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak
Ciri-ciri
indukan jantan ikan mas matang gonad:
§ Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma,
cairan berwarna putih.
§ Tubuh ramping dan gesit.
Pemberokan indukan ikan
Sebelum
dipijahkan lakukan pemberokan pada indukan jantan dan betina. Pemberokan yang
dimaksud adalah pemeliharaan indukan jantan dan betina dalam kolam terpisah,
tanpa diberi makan selama 1-2 hari. Tujuan pemberokan untuk menghilangkan lemak
disekitar kantong telur. Lemak yang menyelubungi kantong telur akan
menghambat pelepasan sel telur ketika memijah.
Selain
itu pemberokan juga bertujuan untuk menahan sementara keinginan memijah
indukan. Dengan begitu saat waktunya dipijahkan kedua indukan saling tertarik
dan melakukan pembuahan.
Menyiapkan kolam pemijahan
Kolam
tanah paling cocok untuk melakukan pemijahan ikan mas. Persiapan yang harus
dilakukan adalah penjemuran kolam, pengolahan tanah, pengapuran,
pemupukan dan pengairan. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca persiapan
kolam tanah untuk budidaya ikan.
Setiap
indukan betina yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6 m2 per kg bobot
tubuh, dengan kedalaman air kolam 60-80 cm. Misalnya, untuk indukan seberat 5
kg dibutuhkan kolam seluas 30 m2. Jadi, kolam seluas 100 m2 kira-kira bisa
diisi oleh 3 indukan.
Hal
lain yang harus dipersiapkan adalah kakaban. Fungsi kakaban dalam pemijahan
ikan mas memberikan tempat untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi.
Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan bilah bambu dan dikasih pemberat
agar tenggelam dalam air.
Lebar
kakaban biasanya 40 cm, panjangnya bervariasi bisa dibuat 1-2 meter. Cara
membuat kakaban adalah sebagai berikut:
§ Ijuk disisir rapi dengan sisir kawat, diletakkan berjejer
hingga sepanjang panjang kakaban.
§ Kemudian siapkan dua bilah bambu untuk menjepit ijuk
tersebut. Bagian yang dijepit adalah tengah, lihat gambar dibawah.
§ Paku kedua bilah bambu tersebut agar menjepit ijuk dengan
kuat.
Bentuk kakaban dari Ijuk.
Kebutuhan
kakaban untuk pemijahan ikan mas tergantung pada ukuran dan jumlah indukan.
Untuk kakaban berukuran 40×100 cm dibutuhkan 5-6 kakaban per kg induk ikan mas.
Misalnya, indukan sebesar 5 kg membutuhkan 25-30 kakaban.
Selanjutnya
pasang kakaban di dasar kolam. Ikatkan kakaban pada patok yang menancap ke
dasar kolam sehingga kakaban dalam posisi melayang. Tidak mengapung di atas air
sekaligus juga tidak tenggelam di dasar kolam. Kira-kira berada dibawah
permukaan air sekitar10-25 cm.
Pemijahan ikan mas
Secara
umum terdapat dua cara pemijahan ikan mas, yakni dengan proses alami dan proses
buatan. Proses pemijahan alami yaitu mengawinkan indukan dengan meletakkan ikan
jantan dan betina dalam satu kolam, sehingga mereka melakukan perkawinan
sendiri. Sedangkan proses buatan yaitu indukan betina dibuahi dengan bantuan
manusia dengan cara penyuntikan hipofisa atau hormon dan pembuahan dilakukan
secara in vitro.
Pemijahan
buatan dengan penyuntikan hipofisa atau hormon dilakukan pada ikan-ikan
yang sulit memijah. Ikan mas merupakan ikan yang mudah memijah. Pemijahan
ikan mas buatan biasanya dilakukan oleh petani pembenihan yang menyediakan
benih ikan secara kontinyu dan jumlahnya banyak.
Pada
kesempatan kali ini yang dibahas hanya pemijahan ikan mas secara alami. Ada
berbagai teknik pemijahan ikan mas secara alami. Biasanya masing-masing daerah
punya kekhasan tersendiri. Salah satu yang terkenal adalah cara Sunda. Cara ini
banyak dilakukan para pembudidaya di daerah Jawa Barat. Berikut ini
langkah-langkahnya:
§ Kakaban ijuk dipasang melayang dalam air, sekitar 10-15 cm
dibawah permukaan air. Ikat kakaban pada patok yang menancap kuat agar tidak
bergeser oleh aktivitas ikan saat memijah.
§ Masukkan indukan betina dan jantan bersama-sama.
Perbandingan bobot indukan betina dan jantan 1:1, sedangkan dari jumlahnya bisa
2:1 atau 3:1.
§ Pelepasan induk biasanya berlangsung pada sore hari sekitar pukul
16.00-17.00. Proses pemijahan akan berlangsung dini hari sekitar pukul
01.00-06.00. Ditandai dengan ikan saling berkejaran dan bau amis menyelimuti
air kolam.
§ Amati kakaban setelah 24 jam sejak indukan dilepaskan di
kolam pemijahan. Dalam tempo ini seharusnya kakaban sudah dipenuhi telur yang
menempel. Kakaban yang sudah berisi telur digoyang-goyangkan agar bersih dari
lumpur. Kemudian diangkat untuk dipindahkan ke kolam penetasan atau hapa. Kolam
atau tempat penetasan harus sudah disiapkan setidaknya sehari sebelum proses
pemijahan.
Selain
cara Sunda ada berbagai cara lain dalam memijahkan ikan mas. Beberapa yang
terkenal yaitu cara Cimindi, Rancapaku, Magek, Kantong, Dubisch dan Hofer.
Kolam pemijahan ikan mas
Penetasan telur
Penetasan
telur hasil pemijahan ikan mas bisa dilakukan di berbagai tempat atau wadah.
Tempat yang biasa digunakan adalah bak semen, kolam terpal, akuarium, bak fiber
atau kolam. Apabila kita ingin menetaskan telur di kolam, misalnya di kolam
pemijahan harus dilengkapi dengan hapa.
Hapa
adalah jaring halus berukuran 1 mm atau lebih kecil dari ukuran telur yang
diletakkan di dalam kolam. Bentuk hapa seperti jaring apung yang ada di
waduk-waduk.
Setelah
proses pemijahan selesai, segera pindahkan kakaban yang dipenuhi telur ke
tempat pemijahan. Bersihkan terlebih dahulu kakaban dari lumpur dengan
digoyang-goyangkan secara lembut. Kemudian angkat dan pindahkan ke kolam
penetasan atau ke dalam hapa. Tempat penetasan sebaiknya terlindung dari air
hujan dan panas yang berlebihan.
Untuk
mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan methylen blue.
Sedangkan untuk penetasan di hapa, kakaban bisa rendam terlebih dahulu
dalam air yang sudah dicampur methylen blue. Kemudia letakan kakaban sekitar
5-10 cm dibawah permukaan air.
Pada
suhu ideal yaitu 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah
menetas menjadi larva, tidak perlu langsung dikasih pakan. Karena larva masih
membawa nutrisi yang terdapat dalam kuning telur. Setelah berumur 2-3 hari, larva
bisa diberi pakan.
Salah
satu jenis pakan yang bisa diberikan untuk larva adalah kuning telur yang telah
direbus. Kemudian dilumat, satu butir kuning telur dicampur dengan satu liter
air lalu diberikan ke benih ikan. Pemberian makan sehari dua kali setiap pagi
dan sore.
Pemeliharaan
di kolam penetasan berlangsung sampai larva berumur satu minggu. Ukuran larva
mencapai 1-2 cm. Selanjutnya larva dipindahkan ke kolam pendederan untuk proses
pembesaran benih.
Referensi
1.
Kamus pertanian umum. 2013. Penebar
Swadaya, Jakarta
2.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_mas. Diakses
27 Agustus 2014.
3.
Gusrina. 2008. Budidaya ikan, jilid
1. Buku ajar kelas X SMK. Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
4. Budi Santoso. 1993. Petunjuk praktis budidaya ikan mas.
Kanisius, Yogyakarta
No comments:
Post a Comment